Sabtu, 18 September 2010

Terungkap, Biang Insiden Penusukan Jemaat HKBP Adalah HKBP Sendiri

 JAKARTA (voa-islam.com) – Biang keladi insiden penusukan jemaat gereja
ilegal HKBP Pondok Timur Indah Bekasi adalah provokasi jemaat HKBP
sendiri. Demikian pernyataan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Front
Pembela Islam (FPI), Munarman SH dalam pertemuan bertema “Dialog
Terbuka Mencari Solusi HKBP” di Hotel Marcopolo Menteng Jakarta Pusat
(Kamis, 16/9/2010).

Selain itu, Munarman juga mengklarifikasi berbagai berita media massa
dengan mengungkapkan 7 fakta di balik insiden 12 September itu. Inilah
klarifikasi atas insiden penusukan jemaat gereja ilegal HKBP Pondok
Indah Bekasi:

1. Dua puluh tahun, umat Islam Bekasi telah menunjukkan ketinggian
sikap toleransi dan kebesaran jiwa terhadap Huria Kristen Batak
Protestan (HKBP) dengan membiarkan jemaat HKBP melakukan kebaktian
setiap Minggu di rumah tinggal seorang warga perumahan Mustika Jaya,
Ciketing, Bekasi Jawa Barat.

Dalam kurun waktu dua puluh tahun tersebut, umat Islam Bekasi tidak
pernah keberatan, apalagi usil dan mengganggu ibadah Jemaat HKBP di
tempat tersebut. Selama dua puluh tahun, umat Islam Bekasi tetap tidak
protes dengan adanya Jemaat HKBP yang datang dari luar perumahan,
bahkan luar Bekasi, ke tempat tersebut.

…Jemaat HKBP mulai arogan, tidak ramah lingkungan, tidak menghargai
warga sekitar yang mayoritas muslim, seenaknya menutup jalan perumahan
untuk setiap kegiatan mereka, bertingkah bak penguasa, merusak tatanan
kehidupan bertetangga, menciptakan berbagai problem sosial dan hukum…


Namun, setelah dua puluh tahun, seiring dengan makin banyaknya Jemaat
HKBP yang datang ke tempat tersebut dari berbagai daerah, maka Jemaat
HKBP mulai tidak terkendali. Bahkan Jemaat HKBP mulai arogan, tidak
ramah lingkungan, tidak menghargai warga sekitar yang mayoritas
muslim, seenaknya menutup jalan perumahan untuk setiap kegiatan
mereka, bertingkah bak penguasa, merusak tatanan kehidupan
bertetangga, menciptakan berbagai problem sosial dan hukum. Puncaknya,
HKBP ingin menjadikan rumah tinggal tersebut sebagai gereja liar.

Setelah dua puluh tahun, umat Islam Bekasi, khususnya warga perumahan
Pondok Timur Indah Bekasi, mulai gerah dan merasa terganggu dengan
pola tingkah Jemaat HKBP yang semakin hari semakin arogan, bahkan
nekad memanipulasi perizinan warga sekitar untuk gereja liar mereka.

Sekali pun kesal, kecewa dan marah, umat Islam Bekasi tetap patuh
hukum dan taat undang-undang. Gereja liar HKBP di Ciketing diprotes
dan digugat melalui koridor hukum yang sah, sehingga akhirnya gereja
liar tersebut disegel oleh Pemkot Bekasi. Tapi HKBP tetap ngotot
dengan gereja liarnya, bahkan solusi yang diberikan Pemkot Bekasi
untuk dipindahkan ke tempat lain secara sah dan legal pun ditolak.

…Warga mulai gerah dan merasa terganggu dengan pola tingkah Jemaat
HKBP yang semakin hari semakin arogan, bahkan nekad memanipulasi
perizinan warga sekitar untuk gereja liar mereka…

2. HKBP menebar fitnah bahwa umat Islam Bekasi melarang mereka
beribadah dan mengganggu rumah ibadah mereka. Lalu secara demonstratif
jemaat HKBP setiap Minggu keliling melakukan konvoi ritual liar dengan
berjalan kaki, dari gereja liar yang telah disegel ke lapangan terbuka
dalam perumahan di depan batang hidung warga muslim Ciketing, dengan
menyanyikan lagu-lagu gereja, tanpa mempedulikan perasaan dan
kehormatan warga muslim di sana.

Akhirnya, terjadi insiden bentrokan antara HKBP dengan warga muslim
Ciketing pada Minggu 8 Agustus 2010, tiga hari sebelum Ramadhan 1431
H. Dalam insiden tersebut, dua pendeta HKBP sempat mengeluarkan pistol
dan menembakkannya.

…HKBP menebar fitnah bahwa umat Islam Bekasi melarang mereka beribadah
dan mengganggu rumah ibadah mereka. Dua pendeta HKBP sempat
mengeluarkan pistol dan menembakkannya …

3. Di saat umat Islam Bekasi masih dalam suasana Idul Fitri, pada
Minggu 12 September 2010 M, Pendeta dan ratusan Jemaat HKBP kembali
melakukan provokasi dengan menggelar konvoi ritual liar sebagaimana
yang dulu sering mereka lakukan. Sehingga, terjadilah insiden
bentrokan antara 200 orang HKBP dengan 9 aktivis Islam warga Bekasi
yang berpapasan saat konvoi. Peristiwa tersebut didramatisir oleh HKBP
sebagai penghadangan dan penusukan pendeta.

Media pun memelintir berita peristiwa tersebut, sehingga terjadi
penyesatan opini. akhirnya, banyak anggota masyarakat menjadi korban
media, termasuk Presiden sekali pun.

4. Peristiwa Minggu 12 Septembar 2010 M, bukan perencanaan tapi
insiden, bukan penghadangan tapi perkelahian, bukan penusukan tapi
tertusuk, karena 9 warga Bekasi yang dituduh sebagai pelaku adalah
pemuda Muslim yang sedang lewat berpapasan dengan konvoi ritual liar
yang dilakukan 200 HKBP bersama beberapa pendetanya di lingkungan
perkampungan warga muslim Ciketing. Lalu terjadi perkelahian, saling
pukul, saling serang, saling tusuk dan saling terluka.

Pendeta dan jemaat HKBP yang dirawat di rumah sakit dibesuk pejabat
tinggi, mendapat perhatian khusus Presiden, Menteri dan DPR RI, namun
siapa peduli dengan warga Bekasi yang juga terluka dan dirawat di
Rumah Sakit? Bahkan salah seorang dari 9 warga Bekasi tersebut, justru
ditangkap saat sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit akibat luka
sabetan senjata tajam HKBP.

…Pendeta dan jemaat HKBP yang dirawat di rumah sakit dibesuk pejabat
tinggi, mendapat perhatian khusus Presiden, Menteri dan DPR, namun
siapa peduli dengan warga Bekasi yang juga terluka dan dirawat di
Rumah Sakit? Bahkan salah seorang dari 9 warga Bekasi tersebut, justru
ditangkap saat sedang dirawat di sebuah Rumah Sakit akibat luka
sabetan senjata tajam HKBP…

Karena itu, mari gunakan logika sehat: Jika peristiwa tersebut
perencanaan, mana mungkin 9 pemuda Muslim melakukannya secara
terang-terangan dengan busana muslim dan identitas terbuka! Jika
peristiwa tersebut penghadangan, mana mungkin 9 orang menghadang 200
orang, apa tidak sebaliknya?! Jika peristiwa tersebut penusukan, mana
mungkin 9 pemuda Muslim lebam-lebam, luka, patah tangan, bahkan ada
yang tertusuk juga !

5. Soal penonaktifan Ketua FPI Bekasi Raya oleh DPP-FPI bukan karena
melakukan kesalahan, tapi untuk melancarkan roda organisasi FPI Bekasi
Raya yang teramat berat tantangannya, sekaligus meringankan beban
tugas sang ketua yang sedang menghadapi ujian berat dalam menghadapi
tuduhan dan proses hukum. Jadi, putusan tersebut sudah tepat.

6. Ketua FPI Bekasi Raya, baru disebut-sebut namanya saja oleh pihak
kepolisian, sudah dengan gagah langsung menyerahkan diri ke Polda
Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Dan
siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggung-jawab dalam
insiden Bekasi, walau pun beliau tidak ada di lokasi kejadian.
Bandingkan dengan sikap pengecut Pemred Playboy Erwin Arnada yang
melarikan diri dari vonis dua tahun penjara yang sudah ditetapkan
Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009.

…Ketua FPI Bekasi Raya, baru disebut-sebut namanya saja oleh pihak
kepolisian, sudah dengan gagah langsung menyerahkan diri ke Polda
Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Dan
siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggung-jawab dalam
insiden Bekasi, walau pun beliau tidak ada di lokasi kejadian…

7. Bagi segenap pengurus, anggota, aktivis, laskar dan simpatisan FPI
dari Pusat hingga ke Daerah, bahwa Ketua FPI Bekasi Raya adalah
pejuang bukan pecundang. Beliau tidak ada di lokasi kejadian saat
peristiwa. Beliau hanya kirim SMS ajakan kepada umat Islam untuk
membela warga Ciketing beberapa hari sebelum peristiwa, tapi dituduh
sebagai provokator, sedang Para Pendeta HKBP yang mengajak, membawa
dan memimpin massa Kristen serta memprovokasi warga muslim dengan
konvoi ritual liar, tak satu pun yang  diperiksa.

Senada itu, Sekretaris Presidium Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), H
Shalih Mangara Sitompul menjelaskan bahwa insiden penusukan jemaat
gereja ilegal HKBP Bekasi itu murni dipicu oleh sikap angkuh gereja
HKBP yang membangkang terhadap peraturan pemerintah yang telah
disepakati oleh semua instisusi agama di Indonesia.

“Akar masalah yang terjadi di Ciketing adalah ketidakpatuhan pihak
HKBP terhadap aturan pemerintah yang telah ditetapkan,” tegas Shalih
yang juga Kuasa Hukum 10 tersangka penusukan jemaat HKBP.


Ingkar Janji, HKBP Tidak Fair!

Sayangnya, acara yang dimaksudkan dapat mencari solusi atas insiden
penusukan jemaat gereja ilegal HKBP itu tak dihadiri oleh pihak HKBP
Bekasi. Hanya ada dua kubu yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu
pihak umat Islam Ciketing diwakili oleh Sekretaris Presidium Kongres
Umat Islam Bekasi (KUIB), H Shalih Mangara Sitompul, sementara pihak
FPI – yang dituduh ikut bertanggung jawab atas peristiwa 12 September–
diwakili oleh Munarman SH.

Padahal, menurut Koordinator Nasional Gerakan Peduli Pluralisme,
Demian Dematra, acara tersebut sebenarnya diprakarsai oleh HKBP
sendiri untuk berdialog dengan umat Islam. Namun sampai acara
berakhir, perwakilan dari HKBP tak ada yang hadir tanpa alasan yang
jelas.

“Sangat disayangkan mereka tidak ada yang hadir, padahal kita sudah
merencanakan membuat rekomendasi untuk masalah ini,” kata Demian yang
juga menjadi host pada acara tersebut.

…Sayangnya, acara yang dimaksudkan dapat mencari solusi atas insiden
penusukan jemaat gereja ilegal HKBP itu tak dihadiri oleh pihak HKBP.
Padahal acara tersebut sebenarnya diprakarsai oleh HKBP sendiri …

Ketidakhadiran HKBP tidak diketahui dengan jelas alasannya, padahal
menurut Demian, dia sudah berkali-kali mengkonfirmasi pihak HKBP untuk
menyempatkan waktu pada acara yang mereka usulkan sendiri tersebut.

“Saya sudah berulang kali mengkonfirmasi mereka, tapi saya tidak tahu
alasan mereka apa, mengapa tidak bisa hadir? Padahal acara ini usulan
dari mereka untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkap pria berambut
gondrong tersebut. [adrian, aa, taz]

Baca berita terkait:
Demi Keamanan & Ketertiban, Pemkot Bekasi Larang HKBP Kebaktian di Ciketing Asem
Terungkap, Biang Insiden Penusukan Jemaat HKBP Adalah HKBP Sendiri
Koreksi terhadap Berita Insiden Penusukan Jemaat Gereja Ilegal HKBP

http://voa-islam.com/news/indonesia/2010/09/17/10110/terungkapbiang-insiden-penusukan-jemaat-hkbp-adalah-hkbp-sendiri/

9/18/2010 8:07 AM

http://voa-islam.com/news/indonesia/2010/09/17/10110/terungkapbiang-insiden-penusukan-jemaat-hkbp-adalah-hkbp-sendiri/
9/18/2010
8:07 AM